Ketika berusaha meningkatkan visibilitas website lewat SEO, pasti Anda sering mendengar peringatan, “Hindari black hat SEO!” Apa sebenarnya metode tersebut dan mengapa Anda sebaiknya menggunakan strategi lain?
Dalam SEO, istilah black hat sering disebut bersama dengan white hat SEO dan grey hat SEO. Ketiganya menggambarkan beragam strategi untuk meningkatkan visibilitas website ketika pengguna internet mengetik kata kunci relevan di Google. Black hat SEO sebaiknya dihindari karena metodenya cenderung tidak etis dan dapat mengundang sanksi dari Google.
Agar bisa menghindari risiko menggunakan black hat SEO (bahkan secara tidak sengaja), pastikan Anda memahami perbedaan ketiganya serta cara menerapkan strategi yang etis. Pastikan kinerja bisnis atau website Anda tidak terganggu “hanya” karena salah memilih strategi!
Apa itu White Hat SEO?
Sebelum memahami bahaya dan cara menghindari black hat SEO, ketahui dulu apa itu white hat SEO.
Dalam dunia SEO, white hat adalah strategi yang paling disarankan. Strategi ini menggunakan cara-cara etis yang mengikuti panduan dan aturan Google untuk meningkatkan visibilitas website. Hasil yang diperoleh pun sifatnya organik dan bukan berasal dari hasil manipulasi.
Kunci dari penerapan strategi white hat SEO adalah fokus pada pengalaman pengguna (user experience). Tujuan utamanya adalah membantu pengguna agar menemukan apa yang mereka cari dengan mudah lewat website Anda. Kualitas, relevansi, serta kepuasan pengguna akan membuat peringkat website naik secara alami sehingga lebih disukai Google.
Strategi white hat SEO membutuhkan konsistensi dan kerja keras, dan hasilnya tidak instan seperti black hat SEO. Akan tetapi, hasilnya relatif lebih permanen dan dampaknya positif terhadap reputasi website Anda.
6 Teknik Utama White Hat SEO
Tidak ada strategi yang identik dalam penerapan metode white hat. Setiap pemilik website punya target dan rentang waktu sendiri dalam penerapan strategi SEO sesuai kebutuhan. Akan tetapi, secara umum, ada enam strategi utama yang menjadi bagian dari white hat SEO. Mereka adalah:
Gunakan Kata Kunci yang Relevan
Menggunakan kata kunci yang relevan dengan kebutuhan pengguna merupakan salah satu best practices dalam Google Search Essentials. Pengguna internet memanfaatkan kata kunci (keywords) untuk menemukan apa yang mereka cari. Jadi, pastikan kata kuncinya cocok dengan yang digunakan kebanyakan pengguna.
Misalnya, jika Anda memiliki website yang menjual makanan hewan peliharaan, lakukan riset untuk menemukan kata kunci yang paling banyak dicari (misalnya “makanan kucing organik”, “makanan anjing terbaik”, dan sebagainya). Selipkan kata-kata kunci tersebut di berbagai area strategis seperti deskripsi produk, alt text foto, deskripsi meta, dan konten blog.
Gunakan alat bantu untuk melakukan riset kata kunci dengan lebih akurat. Anda bisa menggunakan Google Keyword Planner, Google Trends, Ahrefs, Ubersuggest, dan sebagainya. Jangan lupa perhatikan angka-angka penting seperti search volume (berapa kali kata kunci tersebut dicari) dan keyword difficulty (tingkat kesulitan dalam mencapai peringkat tinggi di hasil pencarian Google).
Buat Konten Bermutu
Dalam white hat SEO vs black hat SEO, faktor penting yang menentukan adalah pengguna. Tepatnya, white hat SEO berfokus pada kepuasan pengunjung website dalam menjelajah dan menemukan apa yang mereka butuhkan. Hal ini berbeda dari black hat yang hanya mementingkan manipulasi algoritma tanpa memperhatikan kepuasan pengguna.
Jenis konten yang bisa Anda buat sangat beragam, tetapi konten yang baik harus mengikuti beberapa prinsip, yaitu:
Berpatokan pada Search Intent yang Akurat
Search intent adalah tujuan seseorang saat mengetik kata kunci tertentu di Google. Misalnya, ketika mereka mengetik “makanan kucing organik”, biasanya tujuannya adalah untuk belanja atau melakukan riset sebelum belanja. Ketika mengetik “rute Teman Bus Denpasar”, tujuannya adalah mencari informasi, bukan membeli sesuatu secara online.
Memahami search intent akan membantu Anda membuat tipe konten terbaik yang bisa membantu pengguna website. Lakukan analisis hasil pencarian atau Search Engine Result Page (SERP) dan tentukan tipe konten yang kira-kira akan dicari pengguna website Anda.
Misalnya, jika Anda menjual makanan kucing organik seperti contoh, Anda mungkin ingin mengedukasi pengunjung website tentang produk tersebut sebelum menjualnya. Jadi, tipe konten yang bisa Anda buat adalah product page dan blog.
Format konten juga menentukan kepuasan pengguna website. Misalnya, situs penjualan makanan kucing organik bisa membuat konten list seperti “10 nutrisi terpenting untuk menjaga kesehatan kucing” sebelum mengaitkannya dengan produk. Anda juga bisa membuat konten how to, misalnya mengajarkan cara membuat sendiri makanan mentah untuk kucing, sebelum menggiring pembaca untuk membeli alternatif yang lebih praktis.
Baca Juga: Bikin Feeds Instagram yang Menarik dan Jualan Makin Laris
Buat Konten yang Unik dan Original
Google sangat mementingkan kualitas konten, jadi pastikan setiap konten Anda unik, original, dan bukan hasil plagiasi. Jika kontennya berisi informasi, lakukan riset mendalam atau manfaatkan latar belakang pendidikan dan keahlian Anda agar konten tersebut bermanfaat. Jika kontennya membahas suatu tema atau fenomena, gunakan sudut pandang orisinal dan gaya menulis personal Anda agar hasilnya unik, segar, dan tidak identik dengan konten orang lain.
Contohnya? Ketika memuat artikel yang membahas produk, pastikan isinya sesuai dengan pengalaman Anda menggunakannya. Jika membuat konten dengan tema tertentu, misalnya produk teknologi dan keuangan, padukan pengalaman pribadi Anda dengan sumber materi dari pakar atau website yang memiliki otoritas di bidang tersebut. Gunakan gaya bahasa santai agar mudah diikuti pembaca umum, tetapi tetap berkualitas.
Pastikan Konten Mengikuti Prinsip E-E-A-T
Ingin konten Anda sekaligus mengikuti standar mutu Google? Jangan lupa menerapkan prinsip E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness). Intinya, konten Anda harus dibuat berdasarkan pengalaman atau keahlian serta bisa dipercaya.
Faktor experience (pengalaman) merupakan tambahan baru dalam panduan Google terkait pembuatan konten. Ketika membuat konten, Anda harus memastikan bahwa informasinya mendalam dan berdasarkan pengalaman nyata. Konten yang bagus tidak sekadar memberi informasi “dangkal”, tetapi juga memberikan sesuatu yang lebih mendalam bagi pengguna.
Buat Konten yang Enak Dibaca
Konten Anda mungkin bagus dan bermanfaat, tetapi jika susah dibaca, pengunjung website tetap akan “kabur” ke website lain. Membuat konten yang enak dibaca tidak hanya meningkatkan kepuasan pengguna, tetapi juga menjaga reputasi Anda. Konten yang berbelit-belit atau menggunakan gaya bahasa kacau mencerminkan sikap tidak profesional, dan hal ini bisa menjatuhkan reputasi website Anda.
Pastikan membaca ulang setiap draft konten dan minta opini dari pihak lain. Hindari kalimat berbelit-belit. Jika perlu, padukan teks dengan foto, infografis, tabel, dan list demi memberi variasi serta memudahkan pembaca untuk menyerap informasi.
Jangan Lupakan On-page SEO!
Kata kunci dan konten bukan satu-satunya strategi kunci white hat SEO. Pastikan Anda juga mengoptimasi halaman konten alias menggunakan strategi on-page SEO. Strategi ini melibatkan penggunaan title tag, H1 dan H2, deskripsi meta, dan alt text untuk file foto atau ilustrasi.
Anda bisa menyelipkan elemen dari keyword dalam judul, H1, dan H2, tetapi jangan sampai terlalu “memaksa” atau kaku sehingga konten terlihat aneh. Sebagai pendukung, selipkan kata kunci di deskripsi meta dan alt text agar konten Anda semakin mudah ditangkap Google.
Selalu Utamakan User Experience
Ingat, Google akan selalu mengutamakan website dengan user experience positif. Pengunjung harus merasa nyaman, tenang, dan puas saat menjelajahi website dan konten Anda. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, contohnya:
Menggunakan HTTPS
HTTPS lebih aman untuk website karena memiliki enkripsi data. Hal ini penting untuk website yang mengharuskan pengguna untuk memasukkan informasi pribadi, rekening bank, atau nomor kartu kredit.
Membuat Desain Mobile-friendly
Siapa yang tidak menggunakan ponsel zaman sekarang? Pastikan website Anda juga punya versi mobile atau memiliki desain mobile-friendly. Desain harus responsif (berubah mengikuti bentuk dan ukuran layar) serta tetap nyaman dibaca di layar perangkat apa pun.
Jangan Sampai Loading Website Lambat!
Website yang loading-nya lambat bisa membuat pengunjung pergi atau malas datang. Ingat, bounce rate juga merupakan salah satu standar pengukuran dalam peringkat website. Bounce rate menggambarkan pengunjung yang mendatangi website lalu segera pergi lagi.
Agar tahu kecepatan loading website, Anda bisa menggunakan alat pengukur seperti PageSpeed Insights, GTMetrix, atau Report Core Web Vitals. Gunakan metode seperti membatasi plugin, mengurangi elemen desain yang tidak perlu, dan lakukan kompresi file seperti foto dan ilustrasi.
Hindari Iklan yang Menganggu
Iklan yang berlebihan atau mengganggu, misalnya pop-up yang terlalu banyak dan sering muncul, bisa mengurangi kepuasan pengunjung saat mengunjungi website. Hal serupa berlaku untuk iklan online yang terlalu besar sampai menutupi teks, misalnya.
Gunakan Structured Data
Bagaimana caranya agar Google mengenali website Anda dengan cepat? Buat informasi dalam website Anda lebih terstruktur agar mudah dipahami dan ditangkap algoritma Google. Caranya adalah dengan menggunakan schema markup atau format data yang menggunakan kode khusus dan strukturnya sesuai dengan jenis informasi.
Schema markup tidak terlihat di halaman website, tetapi akan kelihatan pada struktur datanya. Schema markup hadir dalam berbagai bentuk informasi standar, misalnya halaman FAQ, daftar produk, review, halaman bisnis, penawaran khusus, dan sebagainya. Anda bisa mendapatkan beragam schema secara online sehingga tidak perlu membuat sendiri.
Dapat Backlink? Pastikan Sumbernya Berkualitas!
Backlink berkualitas adalah salah satu faktor yang dilihat Google saat memperhitungkan visibilitas website. Ketika suatu halaman online menyelipkan tautan ke website Anda, ini berarti website Anda mendapat backlink dari halaman tersebut. Jika website Anda mendapat banyak backlink dari sumber bermutu, Google akan menganggap website Anda memiliki reputasi baik.
Contoh backlink bermutu misalnya dari media, website atau blog populer, dan website yang dimiliki pakar atau sosok terkenal. Ingin mendapat backlink berkualitas dari sumber seperti ini? Pastikan konten Anda menarik dan bermanfaat agar backlink berkualitas muncul secara organik. Hindari menggunakan cara curang seperti membeli backlink karena akan membuat Google mengiranya sebagai spam.
Terkait pembelian backlink, ada lho metode SEO sejenis yang malah akan memperburuk reputasi website Anda. Metode ini disebut black hat SEO.
Apa Itu Black Hat SEO?
Apa perbedaan white hat SEO dan black hat SEO?
Jika white hat menarik kunjungan dan view secara alami serta mengutamakan kepuasaan pengguna, black hat mementingkan peringkat Google di atas segalanya. Metode black hat SEO banyak melibatkan cara instan, manipulatif, dan bahkan berbahaya.
Penggunaan metode black hat tidak sesuai dengan panduan Google sehingga Anda tidak boleh menggunakannya. Menurut Webmaster Guidelines dari Google, salah satu prinsip dasar strategi SEO yang baik adalah menghindari trik dan manipulasi, terutama yang hanya mementingkan hasil tanpa memperhatikan kebutuhan pengguna.
Kenapa Wajib Menghindari Black Hat SEO?
Jika Anda ingin website terkenal dan mendapat peringkat tinggi di Google, jangan gunakan black hat SEO! Inilah beberapa dampaknya:
Peringkat dan Visibilitas Website Menurun
Google tidak menyukai metode black hat, jadi jika Anda sering menggunakannya, website Anda akan kena hukuman. Visibilitas dan peringkatnya akan menurun sehingga sulit ditemukan di halaman hasil pencarian.
Manfaatnya Hanya Jangka Pendek
Metode black hat memang membuat peringkat naik, tetapi efeknya hanya sementara. Google akan memberikan sanksi terhadap website yang menggunakan cara-cara manipulatif, mulai dari visibilitas yang menurun hingga pemblokiran.
Menurunkan Kualitas User Experience
Metode black hat biasanya hanya mementingkan peringkat website tanpa memperhatikan kebutuhan pengunjung. Akibatnya, kualitas user experience menurun karena pengunjung website tidak mendapat apa yang mereka cari. Misalnya, mereka mungkin mengeluh karena konten yang dibuat asal-asalan atau halaman website yang menipu dengan memanfaatkan keyword, tetapi ternyata isinya tidak bermutu.
Hindari Teknik Black Hat SEO Berikut Ini!
Jangan sampai Anda menerapkan strategi black hat, baik disengaja maupun tidak! Inilah contoh teknik yang harus dihindari:
Keyword Stuffing
Hindari menyelipkan terlalu banyak keyword ke konten secara asal-asalan! Selain merusak kualitas konten, Google akan membacanya sebagai kegiatan menyampah (spamming).
Link Buying
Jangan membeli tautan (link buying) demi meningkatkan backlink, apalagi dari situs mencurigakan atau yang kualitasnya rendah. Praktik ini dilarang dalam Google’s Webmaster Guidelines dan bisa membuat website Anda kena sanksi.
Content Scraping
Content scraping adalah menggunakan software atau bot khusus untuk merampok konten orang lain dan memuatnya di website sendiri. Hal ini adalah pelanggaran peraturan Google sekaligus hak cipta.
Cloaking
Cloaking adalah menyamarkan URL atau ISP sehingga isi website berbeda dari potongan konten yang ditangkap Google. Hal ini merupakan pelanggaran Google’s Webmaster Guidelines karena sifatnya menipu dan memanipulasi.
Doorway Pages
Doorway pages adalah membuat halaman website yang hanya berfungsi sebagai alat SEO tanpa memberikan manfaat bagi pengunjung. Contohnya adalah halaman dengan informasi yang tidak berguna ketika diklik. Ada juga website toko yang menyasar wilayah geografis tertentu tetapi tidak menjual produk di wilayah tersebut.
Teks Tersembunyi
Metode manipulatif ini menggunakan teks yang sangat kecil atau diberi warna yang sama dengan latar belakang agar tidak terlihat. Tujuannya adalah memanipulasi halaman website agar kesannya sesuai dengan kaidah SEO.
Article Spinning
Spinning adalah praktik menggunakan software tertentu untuk “menulis” ulang artikel lama agar kesannya seperti baru. Praktik ini biasanya menghasilkan artikel yang berkualitas rendah karena hanya sekadar mengganti atau menyelipkan kata-kata sehingga terlihat janggal.
Thin Content
Thin content adalah praktik membuat konten berkualitas rendah sebanyak-banyaknya. Tujuannya adalah memburu peringkat Google, bukan memberi informasi berguna pada pengunjung. Intinya, metode ini mementingkan kuantitas dibandingkan kualitas.
Negative SEO
Negative SEO melibatkan praktik curang yang bisa merugikan pesaing, yaitu pemilik website lain. Misalnya melakukan plagiasi, membuat laporan palsu ke Google tentang website orang lain, dan membuat backlink berkualitas rendah ke website lain sebanyak-banyaknya agar mereka dikira spam.
Sneaky Redirect
Sneaky redirect menggunakan cara curang untuk membuat pengunjung mengunjungi website lain demi kepentingan SEO Anda. Misalnya menggunakan kode atau script khusus agar pengunjung “terlempar” ke website lain ketika mengeklik tautan tertentu.
Melihat Praktik Black Hat SEO? Laporkan!
Kalau Anda melihat praktik black hat SEO, jangan ragu melaporkannya agar tercipta komunitas digital yang sehat! Ada beberapa cara melaporkan website bermasalah, yaitu:
= Melamporkan Konten Spam
Ketika Anda melihat konten yang menerapkan sneaky redirect, teks tersembunyi, cloaking, atau doorwat pages, catat URL dan deskripsi masalahnya. Login ke akun Google dan laporkan di tautan lapor spam ini.
=Melaporkan Paid Link Spam
Menemukan website yang mengandung banyak paid link? Gunakan formulir pelaporan yang sama dengan laporan spam. Catat URL website yang bermasalah serta link yang mereka gunakan. Pilih kolom pelaporan paid link dan jelaskan masalah sedetail mungkin.
=Melaporkan Phising dan Malware
Laporan phishing dan malware tidak membutuhkan login ke akun Google karena risikonya. Jika Anda menemukan website yang sepertinya terinfeksi malware, laporkan dengan formulir ini. Untuk phishing (meniru halaman website populer seperti bank untuk menipu), gunakan formulir ini.
Tambahan: Apa Itu Grey Hat SEO?
Tahukah Anda kalau ada metode yang berdiri di tengah-tengah white hat dan black hat?
Grey hat SEO adalah strategi yang mencari celah di antara keduanya. Jadi, metodenya tidak sepenuhnya mengikuti panduan seperti Google’s Webmaster Guidelines, tetapi juga tidak ilegal. Tujuan metode ini adalah meningkatkan hasil strategi SEO di luar metode standar, tetapi tanpa melewati batas pelanggaran yang telah ditetapkan Google.
Walau menarik untuk dicoba, pahami juga bahwa Google terus memperbarui metode deteksinya. Metode yang dianggap grey hat sekarang mungkin akan dilarang di masa depan. Jadi, grey hat SEO mungkin tidak memiliki potensi jangka panjang seperti white hat SEO.
5 Teknik Grey Hat SEO
Apa saja teknik yang “berada di tengah-tengah” ini? Berikut lima contoh populernya.
=Menggunakan Domain Kedaluwarsa
Menggunakan domain milik website yang kedaluwarsa bisa membantu mendongkrak SEO tanpa harus mulai dari awal lagi. Hal ini berlaku jika website kedaluwarsa tersebut memang punya reputasi bagus sehingga sudah terbaca oleh Google.
Menggunakan Private Blog Network
Jika Anda memiliki beberapa blog di bawah satu nama atau usaha, Anda bisa menggunakannya untuk teknik grey hat SEO. Caranya adalah dengan menciptakan backlink antar blog tersebut dan mengaitkannya ke website utama. Akan tetapi, cara ini cenderung berisiko dan bisa membuat website Anda mendadak dihukum Google.
Menggunakan Platform untuk Mendapat Backlink
Blogging platform seperti Tumblr dan Medium bisa dimanfaatkan untuk mendongkrak SEO lewat backlink. Anda bisa menggunakan akun Medium atau Tumblr sendiri untuk membuat backlink ke website utama. Teknik ini sah saja digunakan asalkan kontennya berkualitas, bukan hasil spinning atau duplikat.
Menggunakan Akun Media Sosial untuk Mendapat Backlink
Memberikan backlink ke website utama lewat akun media sosial Anda sebenarnya sah-sah saja. Akan tetapi, teknik ini bisa menjadi senjata makan tuan jika Anda membuat beberapa akun di platform yang sama hanya untuk keperluan backlink. Selain bisa dicurigai sebagai pelanggaran, hal ini akan menurunkan reputasi Anda.
Membagikan Website ke Situs Direktori
Anda tidak dilarang untuk memasukkan website ke situs direktori seperti Spoke.com, Botw.org, atau Aboutus.com. Akan tetapi, hal ini hanya berlaku jika Anda membuat satu akun sah. Sama seperti di poin sebelumnya, metode yang Anda gunakan termasuk manipulatif jika Anda membuat beberapa akun di platform yang sama.
Ingin website populer dan naik peringkat di Google? Terapkan metode white hat SEO untuk hasil organik jangka panjang. Hindari black hat SEO untuk mencegah website Anda kena hukuman hanya karena ingin meningkatkan visibilitas.
Gunakan jasa Coriate untuk kemudahan menerapkan strategi white hat SEO. Layanan SEO Coriate memastikan kunjungan ke website Anda naik drastis dalam waktu enam bulan secara organik. Tumbuhkan bisnis Anda dengan strategi white hat SEO bersama Coriate.